Refleksi yang Mendalam
Afgansyah Reza, atau lebih dikenal sebagai Afgan, baru-baru ini mengungkapkan perubahan yang dialaminya setelah menunaikan ibadah haji pada bulan Juni. Dalam wawancara yang dilaksanakan, Afgan mengaku kini lebih selektif dalam memilih teman dan lingkungan sosialnya. Hal ini ia lakukan demi menciptakan ruang pergaulan yang lebih positif.
“Kalau kita punya circle yang kurang baik, ya pengaruhnya juga enggak bagus. Tapi syukurnya, sekarang sudah enggak ada orang seperti itu di hidup aku. Alhamdulillah banget,” ungkap Afgan dengan nada penuh syukur. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya bagi Afgan untuk memiliki lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi.
Memperbaiki Ibadah Setelah Haji
Afgan menjelaskan bahwa menunaikan ibadah haji bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga merupakan momen transformasi dalam hidupnya. “Aku tidak ingin perjalanan hajiku berlalu tanpa membawa perubahan baik dalam hidupku,” ujarnya.
Ia pun berkomitmen untuk memperbaiki ibadahnya setelah kembali ke Indonesia. “Dimulai dari membenahi salat terlebih dahulu. Ada juga pemahaman-pemahaman agama yang aku dapatkan di sana, lalu aku aplikasikan setelah kembali,” tambahnya. Dengan semangat ini, Afgan berusaha untuk menerapkan ajaran yang didapat selama haji dalam kehidupan sehari-harinya.
Makna Kesetaraan dalam Hidup
Menunaikan ibadah haji juga memberikan Afgan perspektif baru mengenai kesetaraan. “Pada dasarnya, semua manusia sama. Mungkin yang membedakan adalah privilese yang aku miliki dari pekerjaan yang aku jalani,” jelasnya. Ia menyadari bahwa meskipun memiliki status sosial yang tinggi, hal tersebut tidak mengubah nilai dirinya sebagai manusia.
“Di sana, aku benar-benar harus membaur dengan semuanya. Ini membuatku lebih menghargai hidup dan merasakan arti dari kesetaraan,” ujarnya. Pemahaman ini sangat berharga bagi Afgan, terutama dalam menjalankan kehidupannya sebagai seorang publik figur.
Lingkaran Teman yang Sehat
Afgan kini lebih berhati-hati dalam memilih teman. Ia percaya bahwa orang-orang di sekitarnya sangat memengaruhi sikap dan perilakunya. “Aku ingin dikelilingi oleh orang-orang yang bisa membuatku menjadi lebih baik,” tegasnya.
Dengan memilih teman yang positif, Afgan berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhannya. Ia tidak ingin terjebak dalam pergaulan yang dapat membawanya pada hal-hal negatif. “Setiap orang yang aku pilih untuk menjadi teman harus bisa memberikan dampak positif dalam hidupku,” ujarnya.
Dukungan Keluarga yang Kuat
Dukungan dari keluarganya juga menjadi hal yang sangat berarti bagi Afgan. Ia menyatakan, “Keluarga selalu jadi tempat aku kembali. Mereka mendukung aku dalam setiap langkah yang aku ambil.” Dukungan ini memberikan kekuatan bagi Afgan untuk terus melangkah menuju perubahan yang lebih baik.
Ia merasa lebih bersyukur atas semua yang dimilikinya, dan bertekad untuk terus belajar dari setiap pengalaman yang didapat. “Setelah berhaji, aku merasa memiliki tanggung jawab lebih besar untuk dikelilingi oleh orang-orang yang baik,” katanya.
Komitmen untuk Belajar dan Berkembang
Afgan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan tidak terjebak dalam zona nyaman. “Aku ingin terus belajar dan berkembang sebagai pribadi,” ungkapnya. Ia percaya bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah pelajaran berharga yang akan membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan semangat ini, Afgan berusaha untuk menerapkan segala ajaran yang didapat selama haji ke dalam kehidupan sehari-harinya. Ia menunjukkan bahwa perjalanan spiritualnya membawa dampak positif yang signifikan dalam hidupnya.
Kesimpulan
Melalui pengalamannya selama berhaji, Afgan Afgansyah Reza kini lebih selektif dalam memilih teman dan berusaha untuk mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif. Ia percaya bahwa perubahan yang dimulai dari diri sendiri akan membawa dampak besar dalam hidupnya. Dengan komitmen untuk memperbaiki diri dan mendalami ajaran agama, Afgan menunjukkan bahwa ia tidak hanya fokus pada karir, tetapi juga pada pertumbuhan spiritual dan moralnya.