Google kembali bermain di wilayah abu-abu privasi. Lewat pembaruan yang tidak banyak disorot publik, aplikasi Gemini AI kini diberi akses untuk membaca pesan WhatsApp, SMS, serta melihat aktivitas panggilan dan utilitas di perangkat Android. Izin ini aktif bahkan jika pengguna sebelumnya belum menyetujui integrasi tersebut.
Pembaruan Sepihak, Notifikasi Kabur
Sejak awal Juni 2025, pengguna Android yang sudah menginstal Gemini mulai menerima email dari Google. Isi email tersebut menyebutkan bahwa Gemini akan terhubung dengan aplikasi seperti Phone, Messages, WhatsApp, dan Utilities. Namun Google menyisipkan frasa ambigu yang menyatakan bahwa fungsi baru “tidak akan aktif jika sebelumnya sudah dinonaktifkan”.
Masalahnya, tidak semua pengguna tahu pengaturan mana yang dimaksud. Dan lebih parah lagi, pembaruan ini secara default mengaktifkan akses lintas aplikasi, tanpa meminta persetujuan ulang. Banyak yang menyebut pendekatan ini tidak transparan dan terkesan manipulatif.
Pengaturan Privasi yang Rumit dan Tidak Otomatis
Google memang memberi pilihan untuk membatasi akses Gemini, tetapi tidak membuatnya mudah. Menonaktifkan “Gemini Apps Activity” hanya mencegah data dikirim dan disimpan oleh Google. Akses tetap terjadi, dan data bisa disimpan lokal selama 72 jam.
Untuk mencabut akses sepenuhnya, pengguna harus membuka aplikasi Gemini, masuk ke menu profil, lalu membuka bagian “Apps”. Di sana, setiap aplikasi yang terintegrasi harus dinonaktifkan satu per satu. Tidak ada opsi satu tombol untuk mematikan semua koneksi.
Alternatif lain adalah menghapus Gemini dari perangkat. Tapi bagi sebagian pengguna, proses ini tidak semudah menekan “uninstall”. Di beberapa perangkat, Gemini terpasang sebagai aplikasi sistem, yang memerlukan penggunaan ADB dan command line untuk menghapusnya sepenuhnya.
Jika Belum Instal Gemini, Anda Aman (Untuk Sekarang)
Bagi pengguna yang belum menginstal Gemini, pembaruan ini tidak berlaku. Namun tren saat ini jelas menunjukkan ke arah yang lebih invasif. Google bukan satu-satunya pemain yang sedang membenamkan AI ke semua aspek pengalaman digital. Microsoft punya Copilot, Apple punya Siri berbasis model besar, dan OpenAI terus mendorong integrasi lintas platform.
Gemini sendiri sudah aktif dalam banyak layanan Google seperti Docs, Gmail, Drive, hingga Chrome. Ia bisa membaca dokumen, merangkum pesan, menjawab pertanyaan, bahkan memberikan peringatan keamanan saat pengguna berselancar. Semua ini tampak seperti fitur canggih, namun di baliknya terdapat sistem pelacakan yang nyaris permanen.
Solusi Jangka Panjang untuk Pengguna Kritis
Jika Anda peduli pada privasi dan ingin keluar dari ekosistem ini, beberapa sistem operasi alternatif layak dipertimbangkan. GrapheneOS, LineageOS, dan /e/OS adalah proyek berbasis Android yang tidak bergantung pada Google Services dan memberi kendali penuh kepada pengguna.
Dengan sistem seperti ini, pengguna bisa tetap menikmati Android tanpa harus membayar mahal dengan data pribadi.
Penutup: Teknologi yang Canggih Bukan Alasan untuk Mengabaikan Etika
Integrasi AI seperti Gemini memang menjanjikan efisiensi dan produktivitas. Namun ketika teknologi ini masuk ke ranah pribadi seperti komunikasi, histori panggilan, dan pesan terenkripsi, perusahaan wajib memberikan kontrol penuh kepada pengguna. Privasi bukan opsi, melainkan prinsip dasar yang seharusnya dijunjung tinggi.
Google bisa saja terus memperluas jangkauan AI-nya. Tapi pengguna juga punya hak untuk berkata cukup, dan memilih sistem yang memihak mereka, bukan yang memperalat mereka.