Di era media sosial, perkembangan bahasa gaul selalu mengikuti perubahan tren, terutama dengan kehadiran Gen Alpha yang sering memperkenalkan istilah-istilah baru. Bahasa gaul ini banyak bermunculan di linimasa, dengan beberapa kata yang sedang populer seperti “Rizz,” “Sigma,” “Skibidi,” hingga “Ohio.” Bagi pengguna media sosial yang lebih senior, terkadang istilah ini terdengar asing dan sulit dimengerti. Maka dari itu, yuk kita simak arti dari istilah-istilah gaul terbaru yang banyak dipakai Gen Alpha berikut ini:
1. Rizz
“Rizz” merupakan kependekan dari kata “charisma” yang artinya daya tarik atau pesona. Kata ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mampu memikat orang lain dengan caranya sendiri, baik melalui penampilan, kata-kata, atau kepribadiannya. Penggunaan kata “Rizz” ini biasanya dikaitkan dengan individu yang memiliki daya tarik alami dan cenderung bisa menarik perhatian orang lain.
2. Sigma
Meskipun istilah “Sigma” sudah lama ada, istilah ini kembali populer dan mengalami makna baru. “Sigma” merujuk pada tipe kepribadian yang independen, misterius, dan tidak tergantung pada orang lain, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Seseorang yang berkarakter sigma sering kali dianggap sebagai sosok yang tenang dan introvert namun memiliki daya tarik tersendiri karena sifat mandirinya.
3. Skibidi
“Skibidi” adalah istilah gaul yang tidak memiliki arti khusus. Istilah ini dipopulerkan di media sosial, terutama lewat konten di TikTok yang viral, dengan video tari-tarian yang diiringi lagu “Dom Dom Yes Yes.” Kata ini bisa digunakan sebagai imbuhan dalam percakapan untuk menunjukkan ekspresi tertentu, baik untuk sesuatu yang keren atau hal yang dianggap aneh dan tidak biasa, tergantung konteks percakapan.
4. Ohio
Aslinya, “Ohio” adalah nama sebuah negara bagian di Amerika Serikat. Namun, dalam konteks bahasa gaul, “Ohio” memiliki arti buruk atau hal yang tidak menyenangkan. Istilah ini muncul setelah beberapa konten online dan meme yang menunjukkan Ohio sebagai tempat yang penuh kejadian aneh. Kini, kata “Ohio” sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang dianggap kurang baik atau negatif.
5. Mewing
“Mewing” adalah istilah untuk aktivitas menekan lidah ke langit-langit mulut dengan mulut tertutup, yang diyakini dapat memperbaiki bentuk rahang. Bahasa gaul ini menggambarkan seseorang yang melakukan usaha untuk tampil lebih menarik atau rapi, khususnya dalam hal penampilan wajah.
6. Yapping
“Yapping” digunakan untuk merujuk pada orang yang suka berbicara berlebihan, cerewet, atau terlalu banyak berkomentar. Istilah ini biasanya digunakan dalam konteks mengejek atau merendahkan pendapat seseorang yang dianggap terlalu banyak bicara. Seseorang yang banyak yapping disebut sebagai yapper, sering kali untuk menyindir orang yang dianggap terlalu banyak bicara tanpa substansi.
7. Gyat
“Gyat” atau “Gyatt” adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan kekaguman pada seseorang, terutama terkait bentuk tubuh. Selain itu, kata ini juga digunakan sebagai singkatan dari kata “goddamn,” biasanya dalam konteks kekaguman yang sangat besar atau sebagai respons spontan terhadap sesuatu yang luar biasa.
8. Cap
Istilah “Cap” merujuk pada kebohongan atau omongan yang dilebih-lebihkan. Biasanya, kata ini dipakai dalam kalimat seperti “no cap,” yang artinya seseorang sedang berbicara jujur tanpa melebih-lebihkan. Kata ini populer di media sosial dan sering dipakai untuk menegaskan keaslian atau kejujuran sebuah pernyataan.
9. Fanum Tax
“Fanum Tax” adalah istilah unik yang merujuk pada kebiasaan meminta jatah atau berbagi makanan milik orang lain. Kata ini berasal dari nama seorang streamer bernama Fanum yang suka meminta jatah makanan teman-temannya dalam konten-konten live streaming. Fanum Tax sering digunakan secara sarkastis untuk menyebut orang yang suka minta bagian tanpa memberikan kontribusi.
10. Big L atau Big W
Dalam bahasa gaul, “Big L” dan “Big W” adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan hasil dari suatu kejadian. “L” berasal dari “Lose,” yang artinya kekalahan, sedangkan “W” berasal dari “Win,” atau kemenangan. Seseorang mungkin mengatakan “Big L” ketika mengalami kegagalan atau hal buruk, dan “Big W” saat mendapatkan keberuntungan atau kemenangan besar.
Keberadaan bahasa gaul seperti ini menunjukkan dinamika dan kreativitas bahasa yang dipengaruhi oleh tren dan interaksi di media sosial. Istilah-istilah ini tak lepas dari peran besar para kreator konten, streamer, dan influencer yang mempopulerkan penggunaan bahasa gaul tersebut, sehingga cepat menyebar di kalangan Gen Alpha dan Gen Z.