Yuni Shara, seorang penyanyi ternama Indonesia, membuat gebrakan dengan membangun sekolah PAUD di Batu, Jawa Timur. Namun, terdapat sorotan terkait biaya SPP yang menghebohkan publik. Kabar tentang SPP sebesar Rp3.500 per bulan pun menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Pertama-tama, kita ketahui bahwa PAUD Cahaya Permata Abadi didirikan oleh Yuni Shara sejak tahun 2004. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah bergengsi di Kota Batu yang memiliki fasilitas dan gedung megah.
Namun, beredar kabar bahwa biaya SPP di PAUD ini hanya sebesar Rp3.500. Informasi ini dibagikan oleh beberapa akun media sosial, namun terdapat penyangkalan dari akun warga Batu yang mengetahui secara langsung tentang biaya SPP yang sebenarnya.
Menurut akun @chsmenantu, sebagai warga Batu, ia menegaskan bahwa biaya SPP di PAUD Yuni Shara sebesar Rp200 ribu per bulan. Hal ini berbeda jauh dengan kabar yang beredar sebelumnya.
Selain itu, warga Batu juga memberikan informasi tambahan bahwa biaya masuk di PAUD Yuni Shara cukup tinggi, bahkan menjadi salah satu yang termahal di Kota Batu. Hal ini karena PAUD tersebut banyak diikuti oleh anak orang kaya yang menggunakan mobil-mobil mewah untuk antar jemput.
Dalam percakapan yang dibagikan oleh akun @chsmenantu, terungkap bahwa sebenarnya biaya SPP di PAUD Yuni Shara adalah sekitar Rp250 ribu per bulan. Jumlah ini jauh berbeda dari angka Rp3.500 yang sempat menjadi viral di media sosial.
Ternyata, biaya masuk di PAUD Cahaya Permata Abadi juga cukup besar, yaitu sekitar Rp4-5 juta. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun biaya SPP tidak sebesar yang diberitakan, namun total biaya untuk masuk ke sekolah ini termasuk dalam kategori mahal.
Selain itu, akun @chsmenantu juga menyinggung bahwa meski biaya SPP dan masuk di PAUD Yuni Shara cukup tinggi, namun sekolah ini memiliki fasilitas dan gedung yang sangat mewah di Kota Batu. Hal ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah ini.
Dari informasi yang beredar, terlihat bahwa PAUD Yuni Shara memang menempati posisi yang mewah dan berkualitas tinggi di Kota Batu. Dengan biaya SPP yang sebenarnya sekitar Rp250 ribu per bulan, sekolah ini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk pendidikan anak usia dini di kota tersebut.
Namun, perdebatan tentang biaya SPP ini menunjukkan pentingnya klarifikasi langsung dari pihak sekolah untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat. Kita harus bijak dalam mengonsumsi informasi dan selalu mencari sumber informasi yang terpercaya.
Sebagai penutup, pembangunan PAUD Cahaya Permata Abadi oleh Yuni Shara merupakan langkah positif dalam meningkatkan akses pendidikan berkualitas di masyarakat. Semoga sekolah ini terus menjadi tempat yang memberikan kontribusi besar bagi pergaulan anak-anak di Kota Batu.
Dengan demikian, kesimpulannya adalah bahwa kisah di balik pembangunan sekolah PAUD Yuni Shara memiliki banyak cerita menarik yang mendorong kita untuk lebih menghargai pendidikan anak-anak sebagai investasi penting bagi masa depan bangsa.
