SEMARANG, 23 Oktober 2024 – Kota Semarang diguncang oleh berita tragis ketika Muhammad Adhi Nugroho, seorang satpam di klinik kecantikan, menghabisi nyawa pacarnya, seorang karyawati call center. Pembunuhan ini terjadi di indekos korban di Jalan Peterongan Timur pada Jumat dini hari, 18 Oktober 2024.
Motif di balik tindakan kejam ini adalah cemburu. Pelaku merasa sakit hati setelah korban menolak untuk menjalin hubungan yang lebih serius. “Dia merasa tertekan karena korban lebih memilih bersosialisasi dengan laki-laki lain,” ungkap Kombes Pol Adhi Nugroho saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang.
Menurut keterangan pelaku, rasa cemburu mulai memuncak ketika ia melihat korban keluar dengan pria lain pada malam sebelum pembunuhan. “Saya merasa sakit hati dan emosional,” kata Adhi dengan suara bergetar. “Dia bilang kepada saya, ‘Jangan ganggu aku, aku butuh teman relasi cowok dan cewek’.”
Adhi merencanakan pembunuhan ini dengan matang. Setelah membeli pisau sangkur di pasar, ia menguntit korban yang pergi berkencan dengan pria lain. “Saya menunggu hingga dia pulang ke indekos, dan saat itulah saya melancarkan aksinya,” jelas Adhi saat dihadirkan di depan media.
Setelah perbuatannya, pelaku melarikan diri dan bersembunyi di Jakarta selama beberapa hari sebelum akhirnya ditangkap di rumah kerabatnya di Banyumanik pada Selasa, 22 Oktober. Pihak kepolisian berhasil menangkapnya setelah melakukan penyelidikan intensif.
Ibu korban, yang hadir dalam konferensi pers, terlihat sangat emosional. “Anak saya tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. Dia masih muda dan memiliki masa depan yang cerah,” ungkapnya sambil menahan air mata. “Kami berharap keadilan ditegakkan.”
Kejadian ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang bahaya dari kecemburuan yang tidak terkelola. Psikolog setempat, Dr. Rina, menekankan pentingnya komunikasi dalam hubungan. “Cemburu adalah emosi manusiawi, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, bisa berujung pada tindakan yang merugikan,” katanya.
