Dalam wawancara baru-baru ini, Natasha Wilona berbicara tentang perjalanan hidupnya, khususnya masa remajanya yang penuh warna. Ia mengisyaratkan bahwa sifat egois yang dimilikinya saat itu merupakan fase penting yang harus dilalui untuk mencapai kedewasaan.
“Ketika aku melihat kembali ke masa lalu, aku terkejut dengan perilaku dan sikapku. Di usia belasan, aku lebih mementingkan kebahagiaan diri sendiri,” kata Natasha. Ia menjelaskan bahwa saat itu, fokusnya hanya pada kesenangan tanpa memikirkan risiko yang mungkin muncul di kemudian hari.
“Namun, seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang momen menyenangkan saat ini. Kita perlu memikirkan hari esok juga,” ungkapnya. Natasha percaya bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup memiliki peran dan makna tersendiri.
“Setiap individu membawa pengalaman yang bisa mengajarkan kita banyak hal,” ujarnya, berharap agar pengalamannya bisa menginspirasi orang lain untuk lebih menghargai setiap fase dalam hidup mereka.
“Saya ingin agar semua orang tahu bahwa kita semua pernah melewati fase egois. Itu adalah bagian dari proses untuk menjadi lebih baik,” tutupnya, dengan semangat untuk membagikan pelajaran hidup yang telah ia dapatkan.