Insiden Tragis di Pejompongan
Pada 28 Agustus 2025, Jakarta dikejutkan oleh insiden tragis yang menimpa seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21). Ia dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan saat kerumunan massa sedang berlangsung. Kejadian ini membuat keluarga korban berjuang untuk mendapatkan keadilan atas kehilangan yang tidak terduga.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, mengungkapkan bahwa pihaknya siap menindak tegas anggota kepolisian yang terlibat dalam insiden tersebut. “Kami mendengarkan permintaan dari keluarga almarhum dan akan memastikan proses hukum dilakukan dengan transparan,” ujarnya saat meninjau rumah sakit tempat keluarga korban berkumpul.
Proses Hukum yang Berlangsung
Sejak kejadian tersebut, tujuh anggota Brimob Polda Metro Jaya telah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan. “Kami masih mendalami siapa yang mengemudikan kendaraan tersebut. Yang jelas, ketujuh anggota ini berada dalam satu kendaraan saat insiden terjadi,” ungkap Irjen Pol Abdul Karim, Kepala Divisi Propam Polri.
Keluarga Affan berharap agar proses hukum berjalan secara adil dan transparan. “Kami ingin melihat semua pelaku yang terlibat diadili. Ini adalah nyawa anak kami,” kata ayah Affan dengan nada penuh emosi. Mereka merasa sangat terpukul dan berharap agar keadilan ditegakkan demi menghormati putra mereka.
Video Amatir yang Beredar
Video amatir yang merekam insiden tersebut beredar luas di media sosial, menunjukkan mobil rantis Brimob melindas Affan yang berusaha melarikan diri dari kerumunan. “Dia terlihat berlari, tetapi kendaraan itu tetap melaju dan tidak berhenti,” kata seorang saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Reaksi massa pun segera terjadi, banyak yang mengejar dan memukuli mobil Brimob tersebut.
Situasi di lokasi menjadi semakin tegang. “Kami tidak bisa menerima apa yang terjadi. Nyawa seorang pengemudi ojol tidak seharusnya berakhir seperti ini,” ungkap seorang pengemudi lainnya. Mereka menuntut agar pihak kepolisian bertanggung jawab dan tidak menutup-nutupi kasus ini.
Tanggapan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Ia meminta maaf atas peristiwa tragis tersebut dan menyesali kejadian yang menimpa Affan. “Kami sangat menyesali peristiwa ini dan meminta maaf kepada keluarga korban serta masyarakat. Kami akan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius,” ujarnya.
Kapolri juga menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini. “Kami akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan semua yang terlibat mendapatkan proses hukum yang adil,” tambahnya. Pernyataan ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat yang marah dan kecewa.
Permintaan Keluarga Korban
Keluarga Affan sangat terpukul dengan kejadian ini. “Kami ingin agar keadilan ditegakkan. Dia tidak seharusnya kehilangan nyawanya seperti ini,” kata ibu Affan dengan air mata. Mereka berharap agar pelaku yang bertanggung jawab dapat dihukum sesuai dengan apa yang terjadi. “Kami ingin agar semua orang tahu bahwa nyawa manusia sangat berharga,” tambah ayah Affan.
Mereka juga berencana untuk mengadakan aksi damai sebagai bentuk protes dan untuk menarik perhatian publik. “Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan berjuang untuk keadilan,” tegas salah satu anggota keluarga. Aksi ini diharapkan dapat menyuarakan harapan keluarga dan pengemudi ojol lainnya.
Dampak Sosial di Kalangan Pengemudi Ojol
Tragedi ini tidak hanya berdampak pada keluarga korban, tetapi juga mengguncang komunitas pengemudi ojol di Jakarta. Banyak pengemudi yang merasa ketakutan dan tidak aman setelah mendengar berita ini. “Kami bekerja keras untuk mencari nafkah, tetapi sekarang kami merasa terancam,” ungkap seorang pengemudi ojol yang merasakan dampak langsung dari insiden tersebut.
Masyarakat juga mulai mempertanyakan tindakan kepolisian dalam menangani unjuk rasa. “Seharusnya polisi bertindak mengamankan warga, bukan mencelakai mereka. Ini adalah tindakan yang sangat tidak bisa diterima,” ungkap seorang aktivis sosial. Diskusi mengenai reformasi kepolisian kembali mencuat, dengan banyak yang meminta agar pengawasan internal di tubuh kepolisian ditingkatkan.
Harapan untuk Masa Depan
Keluarga Affan dan komunitas pengemudi ojol berharap agar insiden ini menjadi momentum untuk perubahan. “Kami ingin agar semua pihak belajar dari kejadian ini. Pentingnya menjaga keselamatan setiap individu harus diutamakan,” ujar seorang teman dekat korban. Mereka berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk melindungi hak-hak pengemudi ojek online.
“Semoga ke depannya, tidak ada lagi kejadian serupa. Kita semua berhak merasa aman saat menjalani pekerjaan kita,” tutup seorang pengemudi lainnya. Mereka mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkeadilan.
Penutup
Kejadian tragis yang menimpa Affan Kurniawan adalah pengingat bahwa setiap nyawa memiliki nilai yang tidak ternilai. Dengan adanya tuntutan keadilan dari keluarga dan masyarakat, diharapkan pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa insiden seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam institusi kepolisian, demi membangun kepercayaan masyarakat.