Aldi Taher, seorang selebriti dan penyanyi terkenal, baru saja menyambut kelahiran putri keempatnya, Sheika Zalina Bryna Taher, pada 2 September 2024. Kelahiran ini berlangsung di RS Primaya Evasari, Jakarta Pusat, dan menjadi momen yang sangat dinanti oleh Aldi dan istrinya, Salsabilih. Namun, di balik kebahagiaan ini, Aldi merasakan penyesalan mendalam karena tidak bisa mendampingi istrinya saat melahirkan.
Momen Berharga yang Terlewatkan
Dalam jumpa pers yang diadakan di rumah sakit, Aldi terlihat bahagia saat mengumumkan kelahiran putrinya. “Alhamdulillah, putri kami lahir dengan sehat. Namanya Sheika Zalina Bryna Taher,” ucap Aldi dengan senyum lebar. Namun, di balik senyumannya, terdapat rasa kehilangan karena tidak bisa berada di samping sang istri saat proses persalinan.
“Sayangnya, saya harus tampil di luar kota dan tidak bisa mengazankan putri saya setelah lahir,” ungkapnya. Aldi menjelaskan bahwa persalinan Salsabilih berlangsung mendadak dan tidak sesuai dengan perkiraan. “Kami sudah mendiskusikan jadwal, tetapi semua berubah dengan cepat,” tambahnya.
Ketegangan di Balik Panggung
Aldi menceritakan bagaimana ia merasa terjepit antara tanggung jawab sebagai suami dan pekerjaan. “Sebelum istri bersalin, saya sudah bilang ke dia bahwa saya akan menahan semua jadwal. Tapi istri saya malah bilang, ‘Enggak apa-apa, kamu nyanyi saja,’” cerita Aldi. Saat tampil, pikirannya terus melayang ke istri dan anaknya yang baru lahir.
“Di tengah nyanyian, saya sempat lupa nada. Pikiranku hanya tentang bagaimana kondisi istri saat itu,” katanya. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Aldi tentang pentingnya kehadiran dalam momen-momen penting dalam hidup.
Rasa Penyesalan yang Mendalam
Aldi mengakui bahwa ia merasa menyesal tidak bisa mendampingi istri saat melahirkan. “Menyesal sekali, seharusnya saya bisa lebih tegas untuk tidak tampil,” ucapnya. Ia berharap ke depannya bisa lebih bijak dalam mengatur prioritas antara karier dan keluarga.
Mendapatkan kabar bahwa putrinya lahir saat ia sedang berada di lokasi manggung membuatnya merasa lega namun hampa. “Rasanya lega, tetapi saya merasa kehilangan momen yang tidak bisa terulang,” ungkapnya. Aldi bertekad untuk lebih hadir dalam setiap momen penting bagi keluarganya di masa depan.
Harapan untuk Keluarga
Meski ada rasa penyesalan, Aldi tetap optimis untuk masa depan keluarganya. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak saya, terutama Sheika,” ujarnya. Ia berkomitmen untuk lebih terlibat dalam kehidupan keluarganya dan memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.
“Saya berharap Sheika tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sehat. Saya ingin dia tahu bahwa meskipun saya tidak ada saat lahir, cinta saya untuknya tidak akan pernah pudar,” tambah Aldi. Ia ingin menjadikan pengalaman ini sebagai motivasi untuk lebih baik lagi dalam menjalani peran sebagai suami dan ayah.