Satu lagi kasus tragis terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, di mana seorang gadis berusia 16 tahun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah tirinya, berinisial I. Kejadian ini berlangsung selama dua tahun, dan baru terungkap setelah korban memberanikan diri untuk melapor kepada keluarganya.
Menurut penjelasan Ipda Mulyono dari Satreskrim Polres Polman, pelaku telah melakukan pemerkosaan sejak tahun 2022. Pelaku menggunakan modus memberi korban minuman yang membuatnya tidak sadarkan diri. “Awalnya, pelaku memberi jus jeruk, dan setelah korban tertidur, dia melakukan aksinya,” jelas Mulyono.
Korban mengalami trauma yang mendalam akibat kejadian ini. Ia merasa tertekan dan tidak tahu harus berbuat apa hingga akhirnya memutuskan untuk berbicara kepada keluarganya. Dukungan dari keluarganya menjadi kunci dalam keberaniannya untuk melapor. “Kami sangat mengapresiasi keberanian korban. Ini menunjukkan bahwa anak-anak harus didukung untuk berbicara tentang apa yang mereka alami,” tambah Mulyono.
Setelah keluarga melapor, polisi segera bertindak dan berhasil menangkap pelaku di Enrekang, di mana ia bersembunyi. Pelaku kini dihadapkan pada hukum dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar.
Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan yang dialami anak-anak dan memberikan dukungan agar mereka berani melapor. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap anak adalah tanggung jawab bersama.
