banner 728x250

Iron Dome Ditembus: Apakah Pertahanan Israel Mulai Retak?

Illustrasi Iron Dome Israel
banner 120x600
banner 468x60

Tel Aviv, Juni 2025 – Serangan besar-besaran dari Iran ke Israel beberapa hari lalu memunculkan pertanyaan serius tentang efektivitas Iron Dome, sistem pertahanan udara yang selama ini dianggap “tameng sakti” Israel. Meskipun ratusan rudal berhasil dicegat, beberapa proyektil dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan dan menghantam kawasan vital di Tel Aviv, termasuk bangunan bertingkat dan area dekat markas besar militer Israel. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Apa Itu Iron Dome?

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak pendek yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems. Sistem ini pertama kali dioperasikan pada 2011 dan sejak itu menjadi garda terdepan dalam melindungi kota-kota Israel dari serangan roket jarak dekat, terutama dari wilayah Gaza.

banner 325x300

Satu baterai Iron Dome biasanya terdiri dari:

  • Radar pelacak
  • Pusat komando pengendali tembakan (battle management & control)
  • Peluncur rudal Tamir (sekitar 20 rudal per peluncur)

Ketika sistem mendeteksi peluncuran rudal, radar akan mengkalkulasi lintasan dan menentukan apakah proyektil tersebut akan menghantam wilayah berpenduduk atau tidak. Jika iya, rudal Tamir diluncurkan untuk mencegat proyektil di udara dengan metode near-hit detonation—rudal pencegat meledak di dekat target untuk menghancurkannya dengan ledakan fragmentasi.

Tingkat Efektivitas Iron Dome

Menurut data resmi Rafael, sistem ini memiliki tingkat intersepsi hingga 90%. Artinya, 9 dari 10 roket yang mengarah ke area vital bisa dihentikan di udara. Tapi seperti semua sistem militer, Iron Dome memiliki keterbatasan—dan Iran tahu persis di mana celahnya.


Mengapa Iron Dome Bisa Ditembus?

1. Serangan Saturasi (Saturation Attack)

Serangan Iran kali ini tidak dilakukan dengan satu-dua rudal saja. Mereka meluncurkan hingga 100 drone dan rudal secara bertubi-tubi dan bergelombang dari berbagai arah. Iron Dome bekerja optimal saat menghadapi volume serangan terbatas. Ketika rudal datang bersamaan dari banyak titik, sistem kewalahan dalam menentukan target mana yang paling prioritas.

Lebih parahnya, satu rudal pencegat Tamir bernilai sekitar $40.000 hingga $50.000—bandingkan dengan biaya rudal-rudal buatan Iran yang jauh lebih murah. Ketidakseimbangan ekonomi ini mendorong taktik Iran untuk “membanjiri” sistem pertahanan Israel.

2. Jumlah Rudal Pencegat Terbatas

Satu baterai hanya memiliki sekitar 60 rudal Tamir secara total. Ketika serangan berlangsung secara masif dan terus-menerus, stok rudal pencegat bisa habis. Jika serangan berlangsung beberapa gelombang, maka rudal terakhir yang datang tak akan punya lawan di udara.

3. Prioritas Target Sistem

Iron Dome diprogram hanya untuk mencegat proyektil yang mengarah ke area berpenduduk atau infrastruktur vital. Rudal yang diarahkan ke area kosong tidak dicegat, tapi jika salah prediksi atau ada kesalahan data, rudal bisa saja jatuh di tempat yang padat dan menimbulkan korban.

4. Geometri Serangan dan Teknologi Rudal Iran

Beberapa rudal Iran, seperti Emad, Kheybar Shekan, dan rudal hipersonik Fattah-1, didesain untuk lintasan yang sulit diantisipasi. Rudal hipersonik melaju lima kali kecepatan suara dan sulit dicegat karena waktu reaksi yang sangat sempit dan lintasan yang tidak linear. Iron Dome tidak dirancang untuk menghadapi rudal-rudal jenis ini secara spesifik—itulah fungsi dari sistem pertahanan lapis kedua seperti David’s Sling dan Arrow.

5. Jangkauan Sistem yang Terbatas

Satu baterai Iron Dome hanya dapat melindungi wilayah sekitar 100–150 km². Untuk melindungi seluruh wilayah Israel, dibutuhkan minimal 13 baterai aktif—dan jika salah satu sektor diserang secara mendadak atau dari sudut yang tak terlindungi, maka celah bisa terbuka.


Apa Dampaknya?

Hantaman rudal yang berhasil menembus sistem Iron Dome menghantam apartemen bertingkat di Tel Aviv, memecahkan jendela, melubangi struktur, dan menyebabkan setidaknya 15 korban luka dan 3 korban jiwa, serta kerusakan di dekat markas besar militer Israel. Ini bukan hanya kerugian material, tapi juga kerugian simbolik—bahwa pertahanan udara Israel bukan lagi tak tergoyahkan.


Apakah Ini Akhir dari Iron Dome?

Belum tentu. Iron Dome tetap merupakan salah satu sistem pertahanan paling efektif di dunia, tapi bukan berarti tak bisa ditembus. Inilah sebabnya Israel mulai memperkenalkan sistem baru bernama Iron Beam, senjata laser energi tinggi yang lebih murah, cepat, dan nyaris tak terbatas dari sisi amunisi.

Laser ini ditargetkan untuk menggantikan atau melengkapi Iron Dome, terutama dalam menghadapi drone dan serangan roket jarak dekat.


Penutup: Tameng Tak Pernah Abadi

Tidak ada sistem pertahanan yang 100% sempurna. Seperti dalam peperangan sepanjang sejarah, setiap tameng selalu menunggu momen untuk ditembus. Serangan Iran baru-baru ini mengingatkan dunia bahwa dominasi teknologi bukan berarti kebal terhadap strategi cerdas dan taktik gerilya modern.

Iron Dome masih berdiri—tapi kini dengan luka. Dan dunia pun menyaksikan apakah Israel akan mampu menambal celah ini sebelum badai berikutnya datang.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan