Awal yang Menjanjikan
Pertandingan persahabatan antara Real Madrid dan Al Hilal menjadi sorotan utama, terutama dengan debut pelatih baru Xabi Alonso dan Simone Inzaghi. Laga yang diadakan di Stadion Internasional ini diharapkan bisa memberikan gambaran tentang kekuatan masing-masing tim menjelang musim baru. “Kami ingin memulai dengan baik dan menunjukkan potensi tim,” kata Alonso saat menjelang pertandingan.
Real Madrid, yang dikenal sebagai salah satu klub terbesar di Eropa, menurunkan skuad terbaik mereka untuk menghadapi Al Hilal. Di sisi lain, Al Hilal juga datang dengan ambisi besar untuk menunjukkan bahwa mereka dapat bersaing dengan tim Eropa. “Kami ingin membuktikan bahwa kami memiliki kualitas yang tidak kalah,” ungkap Inzaghi.
Sejak awal pertandingan, kedua tim menunjukkan intensitas tinggi. Madrid berusaha menguasai bola, tetapi Al Hilal memberikan tekanan dengan serangan balik yang cepat. “Kami harus tetap fokus dan disiplin di lini belakang,” ungkap Alonso saat memberikan instruksi kepada pemainnya.
Pertandingan yang Ketat
Babak pertama berlangsung ketat dengan kedua tim saling menyerang. Madrid memegang kendali, tetapi Al Hilal mampu menciptakan peluang melalui serangan cepat. Pada menit ke-15, Al Hilal hampir mencetak gol jika bukan karena penyelamatan gemilang dari Courtois. “Kami harus lebih waspada,” ujar Alonso setelah melihat momen itu.
Madrid kemudian merespons dengan meningkatkan intensitas serangan. Vinícius Júnior dan Rodrygo menjadi penggerak utama dalam serangan, tetapi penyelesaian akhir mereka masih kurang efektif. “Kami perlu lebih tajam di depan gawang,” komentar salah satu analis yang menyaksikan jalannya pertandingan.
Memasuki babak kedua, Inzaghi membuat beberapa perubahan untuk memperkuat lini serang. Dia berharap pergantian tersebut dapat memberikan dampak positif bagi tim. Alonso, di sisi lain, tetap mempercayakan strategi awalnya dengan harapan timnya dapat mencetak gol.
Gol dan Hasil Akhir
Momen kunci terjadi pada menit ke-70 ketika Al Hilal berhasil membuka keunggulan melalui gol dari Salem Al-Dawsari. Gol tersebut lahir dari kerja sama apik di lini depan. “Kami sangat gembira bisa mencetak gol pertama,” ungkap Al-Dawsari setelah mencetak gol.
Tertinggal satu gol, Madrid meningkatkan tekanan untuk mencari gol penyama. Upaya mereka membuahkan hasil pada menit ke-80 ketika Luka Modrić mencetak gol penyama setelah menerima umpan dari Rodrygo. Gol tersebut membuat stadion bergemuruh dan memberikan semangat baru bagi Madrid. “Kami tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhir,” kata Modrić.
Pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1, yang menunjukkan bahwa kedua tim memiliki potensi untuk bersaing di level tertinggi. “Kami melihat banyak hal positif meskipun hasilnya imbang,” ungkap Inzaghi. Dengan semangat tinggi, kedua tim kini bersiap untuk melanjutkan persiapan menjelang musim yang akan datang.