banner 728x250

Apa Itu Maturing? Kata yang Lagi Heboh di TikTok, Ternyata Bukan Cuma Soal Usia!

Illustrasi Tentang Maturing (Kedewasaan)
banner 120x600
banner 468x60

Belakangan ini, kata “maturing” makin sering muncul di media sosial—dari caption Instagram penuh refleksi, hingga video TikTok dengan latar lagu mellow dan teks seperti:

“Maturing is realizing peace is better than attention.”

banner 325x300

Tapi, sebenarnya apa itu maturing? Dan kenapa kata ini terasa begitu relevan di tengah dunia yang makin bising oleh validasi, drama, dan krisis eksistensial?


🧠 Makna Dasar: Maturing Itu Bukan Cuma Dewasa

Secara bahasa, maturing adalah bentuk present participle dari kata “mature” yang artinya “menjadi dewasa.” Tapi di ranah media sosial saat ini, makna maturing telah berevolusi jauh melampaui usia biologis.

Menurut Cambridge Dictionary, maturing berarti proses bertumbuh secara mental dan emosional, serta mulai bertindak lebih bertanggung jawab dan stabil.
Tapi bagi generasi yang tumbuh bersama algoritma dan overthinking, maturing juga berarti:

  • Memilih ketenangan daripada validasi,
  • Memilih batasan pribadi daripada kompromi tanpa arah,
  • Dan memilih pertumbuhan jangka panjang daripada euforia sesaat.

💔 Dalam Konteks Hubungan: Maturing Adalah Sadar, Bukan Sekadar Sayang

Salah satu konteks paling sering digunakan di TikTok adalah soal hubungan.
Sebuah video viral menampilkan kalimat ini:

“Maturing is realizing that you need a partner with emotional intelligence, growth-oriented mindset, and who provides a safe space for vulnerability.”

Dengan kata lain, maturing membuat kita sadar bahwa cinta bukan cuma soal chemistry, tapi kesiapan emosional dan arah hidup yang sejalan.

Kalau dulu kita cari yang lucu, seru, dan bikin deg-degan… sekarang kita cari yang:

  • Bisa diajak ngobrol dalam tanpa dihakimi,
  • Mau sama-sama belajar dan tumbuh,
  • Tahu kapan mendengarkan, bukan sekadar menjawab.

Karena maturing adalah ketika kamu sadar: hubungan sehat bukan yang sempurna, tapi yang aman secara batin.


🧘 Maturing Juga Terjadi Saat Kita Memilih Diam, Bukan Melawan

Dalam dunia yang mengukur eksistensi dari jumlah like dan views, maturing muncul sebagai bentuk perlawanan diam-diam:

  • Kamu mulai tidak terganggu dengan FOMO.
  • Kamu tidak lagi ingin membuktikan apapun ke orang yang tidak peduli.
  • Kamu bisa meng-ghost orang toxic tanpa merasa bersalah.

Maturing adalah ketika kamu berhenti menjelaskan dirimu ke orang yang memang tidak berniat mengerti.


🧠 Lebih Dari Emosi, Maturing Adalah Evolusi Pola Pikir

Maturing juga terjadi saat kamu tak lagi melihat dunia dengan kacamata hitam-putih. Kamu paham bahwa:

  • Tidak semua debat perlu dimenangkan.
  • Tidak semua perbedaan harus diributkan.
  • Dan bahwa diam adalah bentuk kedewasaan, bukan kelemahan.

Kamu tidak lagi tertarik menjadi “benar”, tapi ingin menjadi bermanfaat. Kamu mulai peka terhadap konteks, sadar akan trauma orang lain, dan berhenti menganggap semua hal tentangmu.


🌱 Kenapa Maturing Viral di Sosmed? Karena Kita Sedang Capek

Capek pura-pura kuat. Capek jadi lucu di luar tapi hancur di dalam.
Dan saat semua orang sibuk mengejar pengakuan, maturing datang sebagai pelukan dalam bentuk kesadaran:

“Gak apa-apa gak trending. Yang penting damai.”

Itulah kenapa kata ini viral. Karena semua orang, di titik tertentu, ingin berhenti menjadi versi palsu dari dirinya—dan mulai menjadi versi yang jujur, utuh, meski belum sempurna.


Kesimpulan: Maturing Itu Indah, Tapi Gak Instan

Tidak ada yang tiba-tiba mature. Maturing itu proses—kadang lewat patah hati, kehilangan, kegagalan, atau rasa lelah yang akhirnya jadi titik balik.

Dan maturing bukan berarti kamu selalu benar, selalu tenang, atau gak pernah overthinking.
Maturing berarti kamu sadar bahwa kamu sedang belajar—dan itu gak apa-apa.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan