Pengalaman Berharga dalam Komunikasi Keluarga
Aktris muda Adhisty Zara baru-baru ini mengungkapkan bahwa proses syuting film “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan” memberinya pelajaran penting mengenai komunikasi dengan orang tua. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kuningan, Jakarta Selatan, Zara menyatakan, “Film ini memberi aku pelajaran berharga, terutama dalam cara aku berkomunikasi dengan orang tua.”
Zara menjelaskan bahwa karakter orang tuanya dalam film tersebut dikenal keras dan sering kali gengsi dalam menunjukkan kasih sayang. Hal ini membuatnya merasa cemas ketika harus mengungkapkan perasaan. “Aku tuh punya orang tua yang, seperti yang Pak David bilang, gengsian dan keras. Sering kali aku merasa takut untuk berbicara karena khawatir akan dimarahi,” ungkapnya.
Namun, setelah mendalami karakter Jovanka, Zara mulai menyadari bahwa orang tua juga bisa menjadi pendengar yang baik. “Aku mengerti bahwa orang tua kita selalu ingin yang terbaik untuk kita. Mereka bisa mendengarkan jika kita berani memulai percakapan,” jelasnya.
Menghadapi Ketakutan dalam Mengungkapkan Perasaan
Adhisty Zara juga berbagi tentang ketakutannya untuk berbicara dengan orang tua yang sering kali membuatnya merasa tertekan. Dia menyadari bahwa ketakutan itu bisa diatasi dengan komunikasi yang baik. “Ternyata setelah aku ngomong tentang apa yang aku inginkan, mereka tidak melarang. Kita bisa menemukan jalan tengah,” ujarnya.
Zara menekankan pentingnya keberanian untuk berbicara. “Terkadang kita takut duluan dan berpikir akan mendapatkan respons negatif,” tambahnya. Dengan cara ini, dia berharap bisa menginspirasi orang lain untuk tidak ragu dalam mengungkapkan perasaan mereka kepada orang tua.
Sebagai mantan anggota JKT48, Zara menyarankan remaja yang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang tua untuk menonton film ini. “Mungkin enggak perlu ngobrol panjang lebar, film ini sudah mewakili,” tutupnya.
Tentang Film Bertaut Rindu
Film “Bertaut Rindu” disutradarai oleh Rako Prijanto dan diproduksi oleh SinemArt Pictures. Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025 dan mengisahkan dua remaja, Jovanka dan Magnus, yang saling mendukung dalam menghadapi luka batin masing-masing.
Kisah film ini berfokus pada isu-isu penting seperti komunikasi dalam keluarga dan kesehatan mental remaja. Zara berharap film ini dapat menjadi inspirasi bagi penonton, terutama para remaja yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang tua mereka.
Dengan tema yang relevan dan mendalam, “Bertaut Rindu” diharapkan tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang hubungan antar generasi. Zara percaya bahwa film ini bisa membantu membuka dialog antara anak dan orang tua dan menunjukkan bahwa perbedaan cara mengekspresikan cinta masih bisa dijembatani.