Baterai ponsel sering kali jadi sumber keluhan utama pengguna. Baru setahun beli, sudah terasa boros. Dicas penuh pagi hari, sore sudah tinggal 20 persen. Padahal tidak sedang digunakan secara ekstrem. Kenapa ini bisa terjadi?
Salah satu jawabannya adalah kebiasaan kecil yang tampak sepele, tapi dampaknya besar untuk kesehatan baterai. Banyak pengguna tanpa sadar melakukan kesalahan yang justru memperpendek umur baterai, bahkan sebelum ponselnya benar-benar tua.
Berikut adalah tujuh kebiasaan sehari-hari yang paling sering merusak baterai HP. Kalau Anda masih melakukannya, sebaiknya segera hentikan.
1. Menaruh Ponsel di Bawah Bantal Saat Tidur
Ponsel diletakkan di bawah bantal dengan alasan “biar gampang ambil saat bangun” atau “nyari sinyal bagus di tempat sempit”. Namun, ini bisa jadi kesalahan fatal. Apalagi kalau sambil dicas semalaman.
Tanpa sirkulasi udara, panas yang dihasilkan saat charging akan terperangkap. Akibatnya, baterai akan mengalami overheat. Dalam jangka panjang, ini mempercepat kerusakan sel baterai dan meningkatkan risiko korsleting.
Solusinya: letakkan ponsel di meja atau permukaan datar terbuka. Lebih aman, lebih sehat untuk baterai.
2. Menggunakan Ponsel Saat Dicas
Ponsel yang digunakan sambil dicas akan mengalami lonjakan suhu karena dua proses berjalan bersamaan. Di satu sisi, baterai sedang menerima arus listrik. Di sisi lain, prosesor dipaksa bekerja keras untuk menjalankan aplikasi.
Panas yang dihasilkan menjadi dobel. Kondisi ini bisa menurunkan efisiensi charging dan mempercepat degradasi baterai.
Saran terbaik adalah hindari menggunakan ponsel untuk aktivitas berat saat pengisian daya berlangsung. Bila terpaksa, cukup gunakan untuk hal ringan seperti membalas pesan atau mengecek notifikasi.
3. Mengisi Daya Tanpa Melepas Casing
Casing tebal memang melindungi ponsel dari benturan, tapi juga bisa menjebak panas saat charging. Panas berlebih ini secara langsung mempercepat ausnya sel baterai.
Saat ponsel dicas, suhu internal harus tetap stabil. Casing dari silikon atau plastik tebal sering kali menghambat pelepasan panas. Kalau terasa hangat saat charging, lepaskan casing dulu agar panas bisa keluar lebih mudah.
4. Menggunakan Charger Abal-abal
Membeli charger murah dengan harga lima belas ribu di toko pinggir jalan bisa jadi penghematan jangka pendek, tapi bencana jangka panjang. Charger non-resmi tidak selalu memiliki pengatur arus atau pelindung tegangan yang stabil.
Ponsel modern menggunakan teknologi pengisian pintar seperti Power Delivery atau Quick Charge, yang butuh dukungan dari charger berkualitas. Salah sedikit bisa menyebabkan overcharge, overheating, bahkan kerusakan sistem IC.
Gunakan charger bawaan atau pastikan charger Anda memiliki sertifikasi keamanan seperti CE, UL, atau SNI.
5. Sering Membiarkan Baterai Benar-benar Habis
Banyak orang berpikir lebih baik tunggu baterai 0 persen dulu baru dicas. Ini adalah warisan mitos dari zaman baterai nickel-cadmium yang butuh siklus penuh. Tapi sekarang mayoritas ponsel menggunakan baterai lithium-ion yang justru tidak cocok dengan metode itu.
Baterai modern bekerja paling efisien saat berada di kisaran 20 hingga 80 persen. Menguras hingga 0 persen berulang kali bisa mempercepat hilangnya kapasitas total.
Jangan tunggu baterai mati total baru dicas. Begitu sudah menyentuh angka 25 persen, segera isi ulang.
6. Dicas Semalaman Terus-menerus
Beberapa orang beralasan bahwa ponselnya sudah dilengkapi fitur auto cut-off, jadi aman dicas semalaman. Masalahnya, walau arus berhenti, baterai akan tetap menerima arus kecil untuk menjaga level 100 persen. Inilah yang disebut trickle charging.
Trickle charging selama berjam-jam menyebabkan baterai bekerja lebih keras menjaga kapasitas penuh. Efeknya, umur pakainya berkurang secara perlahan namun pasti.
Kalau Anda tipe yang tidur dengan ponsel dicas, coba aktifkan fitur bedtime charging atau gunakan colokan dengan timer otomatis.
7. Menyimpan atau Menggunakan Ponsel di Tempat Bersuhu Ekstrem
Jangan tinggalkan ponsel Anda di dasbor mobil yang sedang terjemur. Jangan juga bawa HP ke kulkas hanya karena sedang overheating. Baterai lithium sangat sensitif terhadap suhu ekstrem.
Panas berlebih bisa menyebabkan penggelembungan sel baterai, sedangkan suhu terlalu dingin membuat daya tidak stabil. Suhu ideal untuk penggunaan ponsel berada di kisaran 15 hingga 35 derajat Celsius.
Tips Tambahan: Kenali Siklus Baterai
Setiap baterai memiliki masa hidup berdasarkan jumlah siklus pengisian penuh, biasanya antara 300 hingga 500 siklus. Satu siklus berarti dari 0 sampai 100 persen. Semakin sering Anda mengisi baterai dari kondisi kosong ke penuh, semakin cepat usia baterai habis.
Dengan menghindari pengisian penuh terus-menerus dan menjaga level daya di kisaran 40 sampai 80 persen, Anda bisa memperpanjang usia baterai secara signifikan.